RIGEH SANNAKI

Selasa, 10 Februari 2009

setelah rambutmu tergerai

membunuh yang rimbun
bagaikan pelepah palma
menyentuh rerumputan
maka teduhlah pangkuanmu
dan kegelisanhanku menggelak disitu
matamu yang lebar
memantulkan wajahmu
aku menyebut namaku
suara kita terapung dalam waktu
melayang-layang dicakrawala jiwa
ditelan sepiyang abadi
dan segera saling merasa
bahwa kita punya derita yang sama
posted by rigeh sannaki at 19.49

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home